Thursday, January 8, 2009

PNS oh PNS and d'job Seeker

- Tour 3 kota –

Saat nulis postingan kali ini kondisiku masih belum 100% fit. Masih ada sisa sakit dari kamis kemaren. Ya..ya… mungkin aku kecape’an kali ya?? Gmn enggak, dah hampir 2 bulan terakhir ini aq mobile banget.. dan dah 2 kali kna flu n demam.

Ku sebut tour 3 kota karena aku memang pindah-pindah, yaitu sambas-ponti-melawi. Sambas – ponti butuh waktu sekitar 5 jam-an, sedangkan ponti –melawi sekitar 12 jam-an. Biasanya aku hanya stay dirumah sekitar 2-3 hari saja, truz harus pergi lagi kelain daerah… ya, ini semua demi pencarian kerja yang lebih baik. Inilah akibatnya punya rumah di Kabupaten… J

- BRI [the final interview] –

Tanggal 19 kmren aku ada interview thap akhir BRI. Kali ada 49 kandidat, dan bakal di cut menjadi 25, baru kemudian menjalani medical checkup. Aku datang ke ponti 2 hari sebelum pelaksanaan tes karena harus ngambil kartu ujian PNS untuk salah satu kabupaten di dekat provinsi, dan ternyata untuk memperebutkan posisi HI ada 54 pelamar.. wow!!! Dan aku salah satunya pelamar termuda (kelahiran 87).

Oke, kembali ke BRI…. Tes dijadwalkan pada hari Jum’at dan untuk PNS serentak pada hari sabtu. Namun sayang… karena kecape’an tour tiga kota tersebut, ditambah pula musim hujan serta banjir yang melanda beberapa daerah di kalbar (termasuk rumahku ikut kebanjiran)… aku kena flu dan demam pada kamisnya… oh God!!!! Gimana mo tes ni.. padahal 2 hari kedepan adalah hari-hari terpentingku….

Seharian aku istirahat dan minum obat flu.. berharap besoknya dah mulai fit lagi. Flunya agak baikan.. gak begitu meler lagi… tapi malamnya aku malah kna demam… mana stok obat gak ada lagi… malamnya aku tidur gak nyenyak… tanpa obat demam, aku hanya selimutan untuk mengeluarin keringat…

Dan…. Paginya aku lumayan fresh sedikit… meskipun kepala masih agak sedikit berat. Ku bergegas mandi dan srapan sedikit (I lost my appetite). Rencana sebelum datang wawancara aku mo mampir ke apotek, tapi karena kepagian jadinya blum ada yang buka.

Sesampai di tempat interview aku agak mengigil…. Pada saat itu padahal aku sudah mengenakan kemeja lengan panjang plus blajer…. Namun tetap kedinginan… ku coba untuk bertahan… sempat pula terpikir untuk tidak ikut interview dan pulang kerumah karena kondidi badan yang kurang fit… tapi gak jadi, soalnya ini dah tes ke-5… dan aku dah ngelalui tes-tes sebelumnya dengan susah payah..

Pergantian waktu pada saat itu terasa sangat lamban… aku dah mulai datang dari jam 8.. dan baru jam 10 dipanggil untuk menunggu di ruang transit 2… sial!!! Tempatnya full AC lagi, aku jadi tambah kedinginan… kaki terasa ngilu… dan hidung tambah meler.

Masih bisa bertahan… satu persatu temenku dah mendapat giliran… dan sayangnya giliranku kena yang terakhir… dan jam pun dah menunjukkan pukul 11. Aku kira masih sempat untuk mewawancara 2 orang lagi… namun sayang masnya bilang giliranku ntar aja jam 1, abis shalat jum’at. What????!!!! Aku dah bertahan sekian lama ternyata dapat gilran setelah jum’atan!!!!! Oke, I couldn’t do anything… pasti Allah memberikan jalan yang terbaik bagiku, meskipun perjalanan ke Melawi terancam gagal karena kodisiku yang drop.

Didalam perjalanan aku sempat meragukan kondisiku… takut terjadi apa-apa dijalan, mana aku bawa motor sendirian lagi dan dirumah kakakku gak ada siapa2 lagi… Alhamdulillah.. aku gak knapa2, dan tadi sempat mampir bli obat demam di apotek.

Nyampe dirumah dah jam 11.30… keknya aku gak bisa jum’atan… secara badan ini terasa sangat lemah. Akhirnya kuputuskan untuk meditasi… (halah!) maksudnya minum obat dan selimutan. Dalam waktu 45 menit aku sukses kringatan… badanku yang tadinya terasa ngilu udah gak lagi.. Namun sayang I missed the Jum’at prayer…

Aku mandi… biar seger… kemudian ganti shalat jum’at dengan shalat Dzuhur… (Ampunilah hambamu ini ya Allah, yang brani mengganti Shalat Jum’at dengan shalat Dzuhur karena ada Interview kerja lagi jam 1 siangnya..).

Oke.. kali ini aku datang dengan kondidi yang lebih baik…. Aku nunggu sebentar dan akhirnya giliranpun tiba. Didalam ruangan yang full AC ini, 2 kandidat diwawancarai sekaligus oleh 3 orang Interviewer … kita dibantai dengan sadis…. (berlei mode is ON). Setiap argument yang kami berikan, kembali dibantah… dst….

Setalah kurang lebih 45 menit duduk di kursi panas tersebut, akhirnya kami diperbolehkan keluar… dan ketika ditanya hasilnya, mereka bilang akan SEGERA diumumkan…. (huh… diplomatis sekali jawabannya)..

- Rawat Jalan -

Setelah pulang dari interview BRI, akupun kembali mempertimbangkan apakah akan melanjutkan perjalanan ke Melawi sore harinya dengan kondisi pada saat itu. Kembali aku dihadapkan pada dua pilihan, Ikut seleksi PNS di kabupaten Kuburaya dengan komposisi 1:54 dan lokasinya hanya 20 menit dari tempatku tinggal, ato ikut di Melawi dengan komposisi 1:4 tapi butuh waktu 12 jam menuju kesana.

Akhirnya kuputuskan untuk berangkat ke Melawi, dengan pertimbangan peluangnya lebih besar, dan lagipun tiket PP nya sudah tak lunasi. Biaya ke Melawi memang gak murah… harganya seperti tiket kereta bisnis dari Jogja – Jakarta.

Demi menghadapi kemungkinan terburuk, aku membawa obat-obatan, jaket musim dingin dan selimut tebel untuk didalam bis… karena dingin banget pastinya ntar. Sebelum berangkat aku minum obat ……dan syukur kondisi badanku gak tambah parah selama perjalanan. Ya… mungkin ini yang orang medis sebut rawat jalan, yaitu dirawat di atas kendaraan yang berjalan… ha…ha…

- The traffic -

Bis berangkat pukul 6.30 dan dijadwalkan akan tiba besok jam 6 pagi, kemudian tes PNS akan dimulai jam 08.30.Waw… mepet banget ya??? Keknya aku hanya punya waktu untuk mandi dan sarapan…. Namun semua itu diluar prediksiku. Yang sempat terpikir untuk kondisi seperti ini adalah bisnya mogok… tapi biasanya sih DAMRI.. dan aku telah memutuskan menggunakan jasa perusahaan yang lain, so aku kira udah safe. NAmun Yang terjadi pada saat itu adalah jalanan traffic!!!!

Tapi kali ini beda… bukan gara-gara siKomo lewat… ato karena lampu merah… [bahkan hampir tidak ada lampu merah dalam perjalan menuju sana] kali ini macet gara-gara ada truk sawit yang terjungkal. Truk yang bermuatan full sawit itu ditinggal begitu aja di tengah jalan ma supirnya…

Waktu itu jam 3 pagi, seluruh penumpang disuruh turun…suasana hutan karet yang sepi… malam yang gelap dan dingin ditemani rembulan yang hampir redup mendramatisir situasi malam itu. Sinyal telkomsel pada waktu itu juga antara ada dan tiada…. Oh untungnya brangkat dengan rombongan, coba sendirian????

30 menit berlalu.. usaha supir bus untuk menerobos lewat tepi jalan gagal, ada batu yang menganjal bumper depan soalnya. Beberapa penonton dah mulai esmosi… sebagaian besar dari meraka adalah juga peserta tes PNS.. dengan kejadian begini kami terancam telat untuk menngikuti tes. Ada yangpunya usul untuk membalikkan itu truk beramai2, agar bisnya bisa lewat. Namun keputusan ini beresiko, karena termasuk tindak pidana nantinya… lagipula gak ada satupun yang bergerak memulainya.

Dah hampir se-jam, gak ada bis yang berhasil melewati jalan ini… antrian pun bertambah panjang.. akhirnya ada bebrapa heroes yang langsung bertindak… mereka ber-3 mengosokkan muatan sawit agar nantinya bisa ditarik mundur oleh bis kami. Karena hampir tidak mungkin ditarik dari depan. Syukur.. akhirnya rencana ini berjalan sukses… namun kaca depan bis jadi retak2.. karena dipaksa narik truk dg 1/3 sisa muatannya. Penumpang gembira!!!! Bus sudah bisa melanjutkanperjalanan, meskipun ntar kedatangan pasti telat 1 jam dari biasanya..biarpun bgitu sebagian penumpang yang bakal tes masih punya waktu.

Bis pun kembali berjalan… penumpang kembali terlelap tidur. 2 jam kemudian bis nya kembali berhenti, bukan kaarena tiba di tmpat tujuan… bukan juga gara supirnnya kebelet pipis, namun karena adda 2 truk lagi yang amblas… truk pertama pas berhenti di tengah2 jalan, jadi gak mungkin dilewati. Truk ke 2 agak dipinggir sedikit, namun masih bisa dilewati dan ditinggal begitu saja oleh supirnya di karenakan besi penyangga ban patah.

Supir dan kenek truk 1 terlihat sibuk menggali dan menganjal tanah yang menyebabkan ban belakangnya terperosok. Namun usaha mereka gagal… penumpang semakin panic… ancaman batal tes mengancam kami peserta tes yang lagi dijalan… jarak dari lokasi ke kota memang lumayan dekat,… ya sekitar 30 menit-an… so, ada sebagian penumpang yang manggil relasinya untuk di jemput pake motor.

Aku sndiri juga bingung,,,, silnyal di hape kek jelangkung aja… kadang ada, kadang tidak…. Setelahh pindah2 spot akhinya aku berhasil nelpon sodara ku untuk memberi kabar..

Waktu semakin tipis, jam sudah menunjukkan 6.30 padahal tes akan diadakan pukul 8.30…

Usaha mengeluarkan truk 1 masih berlanjut,,,, kali ini dibantu beberapa penumpang untuk ditarik dengan tali dari depan. Ada penumpang yang pesimis dengan hal ini.. namun unbelieveable!!!! Dengan bantuan mesin dan tenaga orang2 itu, serta izin Tuhan tentunya.. (he,,,he,,) akhirnya truz bisa keluar dari lobang tersebut.

Setelah ditembok batu… akhirnya bis kami melanjutkan perjalanan.. dan sukses nyampe pukul 7.00 teng. Syukurlah…….

Note :

1] jangan pernah lagi berangkat mepet-mepet waktu untuk urusan yang penting.

2] jalan yang berlubang kebih baik dari lubang yang berjalan (di kota-kota besar biasa banyak tuh… biasa di pinnggir2 jalan). Ha,,,ha,,,

No comments:

Post a Comment